Dispar Kukar Setujui Pelimpahan Aset Museum Tuah Himba

banner 468x60

KUKAR, LINGKARKALTIM : Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar menyetujui pelimpahan aset Museum Kayu Tuah Himba kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) jika diperlukan.

Plt Kepala Dispar Kukar Arianto mengatakan, aset Museum Kayu Tuah Himba saat ini tercatat di Dispar Kukar. Jika aset tersebut dibutuhkan untuk pengembangan Museum itu, maka sangat setuju dan mendukung.

“Sepanjang nanti Disdikbud Kukar mau memanfaatkan, untuk pengembangan Museum Kayu telah kita persilahkan,” kata Arianto pada media, belum lama ini.

Ia menyebutkan, awalnya aset Museum Kayu itu tercatat di Dinas Pariwisata yang tergabung dengan Waduk Panji. Dispar juga tetap memperhatikan terhadap aset aset yang dimiliki, untuk dapat dikelola dengan maksimal dan bertahap.

Museum Kayu Tuah Himba telah menjadi wisata edukasi yang memiliki sejarah budaya. Di dalam Muesum itu para pengunjung bisa melihat beberapa jenis kayu. Total ada sekitar 125 jenis kayu Kalimantan yang disimpan di Museum tersebut.

Kemudian, di dalam Museum tersebut terdapat olahan kerajinan khas Kalimantan yang terbuat dari kayu. Selain itu, pengunjung juga bisa melihat langsung sepasang buaya yang telah diawetkan. Buaya tersebut tak hanya sebatas dipajang, tapi memiliki cerita tersendiri.

Sepasang buaya itu menjadi daya tarik utama. Buata tersebut merupakan predator yang pernah memangsa manusia, yang tubuhnya ditemukan di dalam perut buaya tersebut. Buaya pertama yaitu Buaya Sangatta, berjenis kelamin jantan berumur 70 tahun. Buaya tersebut memiliki panjang 6,80 meter serta berat mencapai 850 kilogram.

Sedangkan buaya kedua yaitu Buaya Muara Badak berjenis kelamin betina berusia 60 tahun. Buaya betina ini memiliki panjang 5,2 meter dan berat mencapai 450 kilogram.

Sementara Museum Kayu itu dibangun pada 1990, dengan konsep mengikuti bentuk rumah panggung khas Kalimantan. Adapun, nama Museum Kayu Tuah Himba ini terkait dengan semboyan Kota Tenggarong, “Tuah Himba Untung Langging”, yang berarti menjaga kekayaan hutan dan alam agar manfaat yang diperoleh akan lancar.

Dalam hal ini, pemerintah daerah terus berupaya mempromosikan seluruh destinasi wisata, termasuk Museum Kayu. Promosi melalui media sosial dan lainnya. (adv/kik)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *