KUKAR, LINGKARKALTIM : Pelatihan dan sertifikasi recepsionis yang digelar oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, sangat memberikan manfaat terhadap peningkatan kunjungan perhotelan maupun penginapan.
Ada sekitar 20 peserta yang mengikuti pelatihan dan sertifikasi recepsionis itu diantaranya, Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong, Hotel Simpang Bukit Biru, Hotel Grand Fatma, Penginapan Amanah dan lainnya.
Salah satu peserta pelatihan dan sertifikasi Nur Handayani menyebutkan, pelatihan dan sertifikasi ini merupakan upaya pemerintah daerah, dalam meningkatkan kapasitas atau kompetensi khususnya pada bidang recepsionis.
“Dengan adanya pelatihan ini, kita banyak belajar dari pemateri atau narasumber, yang memang ahli dibidangnya,” kata Nur Handayani pada Lingkarkaltim, Rabu (4/6/2025).
Ia mengaku telah bekerja sebagai recepsionis di Hotel Simpang Bukit Biru Tenggarong. Meskipun bekerja sebagai recepsionis, tapi belum bisa dipastikan pelayanan hotel itu kompeten. Pelayanan hotel bisa dikatakan kompeten jika mengantongi sertifikasi dari lembaga uji.
“Melalui pelatihan dan sertifikasi ini. Kita ternyata dari materi yang didapat meskipun telah bekerja lama dibidang recepsionis belum bisa dibilang kompeten, sebelum mengikuti sertifikasi,” ucapnya.
Melalui pelatihan ini, ilmu yang didapat dari sejumlah narasumber akan diterapkan pada tempat kerjanya, untuk meningkatkan kunjungan tamu hotel.
“Jika tamu hotel itu kembali lagi, maka pelayanan di hotel sudah membaik,” jelasnya.
Menurutnya, pelatihan dan sertifikasi recepsionis hotel dan penginapan sangat penting dilaksanakan. Sehingga recepsionis tak sembarangan dalam melayani tamu hotel, sementara pelayanan hotel juga memiliki Standart Operasional Prosedur (SOP).
Ia juga mengapresiasi kepada pemerintah daerah, yang telah menggelar pelatihan dan sertifikasi recepsionis hotel dan penginapan. Pelatihan ini bagian dari peran pemerintah daerah, dalam mendorong pelaku usaha khususnya perhotelan.
Sementara itu Narasumber Yohanes Hendra Dwi Utomo mengatakan, dalam melakukan pelayanan kepada tamu hotel, recepsionis harus memahami beberapa strategi agar tamu hotel tersebut merasa nyaman, khususnya pada saat berkunjung ke hotel atau penginapan.
“Ketika ada tamu datang dan menghampiri meha recepsionis, maka recepsionis harus senyum dan menggunakan pakaian yang pantas dan sopan atau pakaian tak menabrak warnanya,” kata Yohanes Hendra Dwi Utomo.
Hal tersebut yang sangat perlu diperhatikan dalam melakukan pelayanan kepada tamu hotel. Terkadang recepsionis menyepelekan hal kecil, sehingga berdampak terhadap ketidaknyamanan tamu hotel. (adv/kik)