KUKAR, LINGKARKALTIM : Pelaksanaan festival semarak Maluhu mendapat respon positif dari Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar. Sementara festival tersebut digelar sejak 4-29 Mei 2025.
Plt Kepala Dispar Kukar Arianto melalui Kabid Pengelolaan Pariwisata M Ridha Fatrianta mengatakan, festival semarak Maluhu telah melibatkan sejumlah kesenian maupun kebudayaan daerah. Dengan dilibatkan pelaku kesenian merupakan upaya pemerintah Kelurahan Maluhu, dalam memberikan wadah atau kesempatan bagi pelaku ekonomi kreatif.
“Kami mengapresiasi kepada pemerintah Kelurahan yang telah melibatkan pelaku ekonomi kreatif, termasuk pelaku kesenian dan budaya,” kata M Ridha Fatrianta
Menurutnya, dengan adanya festival tersebut diyakini dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat, termasuk pelaku kesenian. Dan sekaligus bagian dari mempromosikan potensi lokal, pada sektor pariwisata.
“Acara ini sangat menarik pengunjung baik dari masyarakat lokal maupun dari Kecamatan sekitarnya. Sehingga ini bagian dari upaya mempromosikan promosi pariwisata,” ucapnya.
Dirinya berharap, melalui festival tersebut khususnya potensi pariwisata di Kelurahan Maluhu bisa dikenal secara lebih luas. Karena setiap wilayah pastinya memiliki potensi yang luar biasa khususnya pada pengembangan pariwisata.
Sementara itu Lurah Maluhu Tri Joko Kuncoro menyebutkan, keterlibatan pelaku kesenian ke dalam event daerah menjadi komitmen pemerintah kelurahan Maluhu. Hal ini bagian dari bentuk dukungan pemerintah kelurahan Maluhu, terhadap kesenian dan budaya daerah.
“Kami berharap, dengan dilibatkan pelaku kesenian mereka terus kreatif dan semangat dalam melestarikan kesenian daerah,” sebut Tri Joko Kuncoro
Pihaknya juga mengapresiasi kepada para pelaku kesenian di Malahu yang terus aktif dan berlatih, untuk tampil disuatu event baik di daerah maupun di luar daerah.
Ia mengapresiasi kepada pemerintah daerah, yang telah mendukung penuh terhadap pelaku atau kelompok kesenian dan budaya di Maluhu. Dukungan itu diberikan berupa sarana dan prasaaran kesenian. Melalui dukungan itu diyakini membangkitkan semangat para komunitas atau paguyuban, untuk lebih kreatif dalam melestarikan kesenian daearah. (adv/kik)