KUKAR, LINGKARKALTIM : Sebagai upaya menekan angka stunting, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar terus melakukan intervensi melalui layanan Daycare Rumah Bahagia. Program ini menjadi salah satu inovasi unggulan dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting.
Penanganan dan pencegahan stunting menjadi komitmen pemerintah daerah, untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia berkualitas. Stunting ialah kondisi anak dengan tinggi badan lebih pendek dari standar usianya, yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. Kondisi ini bisa terjadi karena kurangnya asupan gizi pada ibu saat hamil atau anak selama masa pertumbuhannya.
Ketua Tim Kerja Peningkatan Gizi Keluarga dan Masyarakat Dinkes Kukar, Serianti menjelaskan, program Daycare Rumah Bahagia tidak hanya menyediakan pengasuhan anak, namun juga memadukan edukasi gizi, pemantauan tumbuh kembang, serta pemberian makanan tambahan bergizi.
“Hingga saat ini kami masih melakukan program berjalan dengan melakukan sosialisasi,cek kesehatan, dan membagikan kapsul tambah darah ke sekolah khususnya tingkat SMP dan SMA sederajat di kukar, Ujar Serianti
Tidak hanya itu, Dinas Kesehatan Kukar juga mengupayakan kegiatan control gizi bagi anak usia balita melalui program daycare rumah bahagia.
Daycare Rumah Bahagia menyasar anak-anak usia 6 bulan hingga 5 tahun, terutama yang tergolong rentan terkena stunting. Dengan pendekatan berbasis keluarga dan komunitas, program ini melibatkan tenaga kesehatan, kader posyandu, serta dukungan lintas sektor lainnya.
Berdasarkan data di 2023 lalu jumlah kasus stunting di kukar terus mengalami penurunan sebesar 9,5 persen dari tahun sebelumnya. Dalam pencegahan stunting, Dinkes Kukar juga melibatkan kader-kader posyandu serta sekolah sekolah sebagai mitra dalam megenalkan gaya hidup sehat.
“Data di 2023 untuk kasus stunting di kukar sendiri, alhamdulillah mengalami penurunan signifikan, dan ini menjadi dorongan juga bagaimana dinkes kukar akan selalu melakukan upaya-upaya terhadap pencegahan stunting dan gizi.” pungkasnya. (adv/kik)