KUKAR, Lingkarkaltim : Pemerintah Kelurahan Timbau Kecamatan Tenggarong melakukan upaya pencegahan stunting dengan pemberian makanan tambahan kepada balita.
Lurah Timbau, Marten Hady Yudha Murhans, menegaskan pentingnya pemberian makanan tambahan bagi balita khususnya yang masuk dalam kategori kurang gizi. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, program ini memberikan dampak yang positif bagi kesehatan anak-anak di wilayahnya.
Marten menjelaskan bahwa Kelurahan Timbau sebelumnya telah menyelesaikan program pemberian makanan tambahan kepada 9 balita dengan dukungan dari Puskesmas Rapak Mahang. Pemberian makanan tambahan ini diintervensi rutin setiap hari selama 2 bulan.
“Selanjutnya program pemberian makanan tambahan yang saat ini masih berjalan bersumber dari pengalokasian dana Program 50 juta per RT yang merupakan program Pemerintah Kabupaten Kukar untuk membantu pembangunan di tingkat Rukun Tetangga (RT),” ungkap Marten kepada media Lingkarkaltim.com pada Jum’at (15/11/24) di ruang kerjanya.
“Ada 24 balita yang saat ini masih menerima makanan tambahan, kita telah lakukan intervensi balita tersebut dan sudah berjalan sekitar 7 minggu hingga saat ini,” terangnya.
Lebih lanjut Marten menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) berkaitan dengan makanan bergizi ini dilaksanakan kepada 24 balita tersebut dengan prioritas balita yang kurang gizi dan bisa juga untuk balita yang timbangannya tetap.
“Kegiatan ini dilaksanakan melalui posyandu yang bekerja sama dengan bagian gizi dari Puskesmas Rapak Mahang dan melibatkan petugas PKK,” ucapnya.
Selanjutnya petugas puskesmas bersama petugas PKK akan berkunjung ke rumah balita masing-masing termasuk pengantaran makanan tambahan. Serta turut menyaksikan apakah balita tersebut mau makan atau tidak.
Ia juga menerangkan bahwa setelah dilakukan intervensi selama 2 bulan dalam program pemberian makanan tambahan ini akan dilakukan evaluasi setiap minggunya mulai dari pertumbuhan tinggi hingga berat badannya sampai diakhir kegiatan apakah ada perubahan atau tidak.
Marten menginginkan khususnya untuk wilayah Kelurahan Timbau tidak ada lagi anak-anak yang kurang gizi dimana dilihat dari berat badan yang kurang supaya tidak mengarah sampai stunting.
“Kita terus berupaya untuk mencegah supaya tidak ada stunting di kelurahan Timbau. Dan harapannya program ini juga terus teranggarkan mengingat setiap tahunnya sampai saat ini yang berkaitan dengan balita-balita yang kurang gizi itu ketika sudah selesai diintervensi ada lagi data baru yang menunjukkan balita kurang gizi,” pungkasnya. (adv/ning)