KUKAR, LINGKARKALTIM: Sektor peternakan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini semakin bergairah. Salah satu yang menunjukkan perkembangan pesat adalah bisnis penggemukan sapi, yang menjadi peluang usaha menjanjikan bagi peternak lokal sekaligus penopang ketahanan pangan hewani di daerah.
Staf Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kukar, Nelva Aflinda mengatakan bahwa usaha penggemukan sapi kini banyak diminati karena perputaran modal yang cepat dan keuntungan yang tinggi, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan seperti Idul Adha.
“Permintaan sapi potong terus meningkat setiap tahun, dan peternak lokal kini mampu memanfaatkan peluang itu dengan baik,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).
Menurut Nelva, sentra utama penggemukan sapi di Kukar tersebar di beberapa kecamatan, seperti Samboja, Muara Jawa, Loa Janan, Loa Kulu, Tenggarong Seberang, dan Kota Bangun. Wilayah-wilayah ini dinilai memiliki potensi lahan luas dan sumber pakan alami yang melimpah, sehingga ideal untuk pengembangan usaha ternak sapi.
Distanak Kukar juga aktif melakukan pendampingan teknis kepada peternak agar proses penggemukan berjalan lebih efisien. Melalui program pembinaan, peternak mendapatkan edukasi tentang komposisi pakan, kesehatan hewan, dan teknik reproduksi.
“Kami memberikan arahan agar peternak melakukan program penggemukan minimal enam bulan sebelum Iduladha untuk mendapatkan bobot ideal dan hasil yang maksimal,” jelasnya.
Selain pembinaan, pemerintah daerah juga menaruh perhatian besar pada aspek kesehatan dan keamanan ternak. Distanak Kukar memastikan semua sapi yang masuk ke daerah bebas dari penyakit menular seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).
“Kami tidak mendatangkan sapi dari Pulau Jawa karena risiko penyakitnya masih tinggi. Saat ini pasokan hewan kurban di Kukar sekitar 60 persen berasal dari peternak lokal, dan sisanya didatangkan dari NTT dan Sulawesi,” terang Nelva.
Untuk menjaga kualitas dan produktivitas ternak, Distanak Kukar juga mendorong penggunaan pakan kombinasi yang terdiri dari rumput, konsentrat, dan nutrisi tambahan. Pendekatan ini terbukti meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi penggemukan.
“Dengan pakan yang seimbang, pertumbuhan sapi bisa lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas daging,” tambahnya.
Ke depan, Distanak Kukar berupaya memperkuat kemitraan antara peternak dan pelaku usaha lokal, agar penggemukan sapi dapat berkembang sebagai sektor ekonomi unggulan yang berkelanjutan.
“Harapan kami, Kukar tidak hanya menjadi penyedia hewan kurban, tapi juga pusat produksi ternak yang mampu menopang kebutuhan daging di Kalimantan Timur,” pungkasnya. (WAN/ADV)










