KUKAR, LINGKARKALTIM : Desa Loa Raya Kecamatan Tenggarong Seberang memiliki potensi wisata yang menarik yaitu, Batu Ampar. Wisata tersebut menyuguhkan pemandangan alam yang masih indah.
Untuk itu, potensi wisata itu harus dikelola secara maksimal. Agar dapat memberikan manfaat kepada masyarakat setempat, terlebih pada pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar Arianto siap mendukung terhadap pengembangan potensi sektor pariwisata. Kukar ini menyimpan sejuta potensi wisata, namun belum dikelola secara maksimal. Hal ini sangat disayangkan jika tak dimanfaatkan.
“Saya sering sampaikan banyak destinasi wisata potensial di Kukar yang tersebar di desa-desa dan kelurahan. Sekarang ini, kepala desa dan lurah sudah mulai bergerak. Silakan saja dimulai, buat event-event yang bisa menarik minat pengunjung,” kata Arianto pada media, belum lama ini.
Menurutnya, Batu Ampar ini bagian dari potensi wisata alam yang dimiliki Kukar. Belum lama ini juga Batu Ampar tersebut menjadi lokasi lintasan lomba lari. Event lari itu digelar di Batu Ampar karena memiliki tantangan dan keindahan pemandangan alam.
“Bagi yang suka Trip Adventure pasti sangat cocok, untuk berkunjung ke Batu Ampar ini,” jelasnya.
Ia mendorong masayarakat setempat, untuk membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis), dalam mengelola potensi sektor pariwisata. Sektor pariwisata merupakan peluang bisnis yang menjanjikan.
Sementara itu Kepala Desa Loa Raya Martin, menyebutkan, pemerintah desa tengah melirik pengembangaxsektor pariwisata. Karena desa ini memiliki potensi wisata yang menarik yaitu Batu Ampar.
“Upaya pengembangan Batu Ampar sebagai destinasi wisata terus dilakukan bersama masayarakat, dengan membersihkan lokasi,” sebut Martin.
Pengembangan sektor pariwisata juga mendapatkan dukungan penuh dari Dispar Kukar, dengan meminta untuk dilakukan pembentukan pokdarwis sebagai pengelola potensi itu.
Selain itu, pengembangan Batu Ampar juga mulai mendapat perhatian dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Dirinya menyebut, pihaknya telah diundang oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) dalam rangka kajian potensi wisata di kawasan tersebut.
“Sekarang masih dalam tahap riset. Mudah-mudahan hasilnya bisa menjadi dasar pengajuan bantuan anggaran ke Dinas Pariwisata,” ungkapnya. (adv/kik)
