KUKAR, LINGKARKALTIM : Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara akan melaksanakan kegiatan Gerakan Pengendalian Hama (GPH) di dua wilayah sentra pertanian, dalam waktu dekat ini.
Sementara lokasi tersebut yakni Desa Ponoragan Kecamatan Loa Kulu dan Kelurahan Maluhu Kecamatan Tenggarong. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu, yang melibatkan petani, penyuluh pertanian lapangan (PPL), serta petugas teknis dari Distanak.
Langkah ini diambil mengingat adanya serangan hama seperti wereng cokelat, penggerek batang, serta ulat grayak di lahan-lahan pertanian padi dan jagung di kedua desa tersebut.
Plt Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distanak Kukar Taufik mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas daerah, dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian, sekaligus bagian dari mitigasi dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan.
“Dalam dua tahun terakhir, pola serangan hama semakin sulit diprediksi karena faktor cuaca yang tidak menentu. Untuk itu, Gerakan Pengendalian Hama tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi juga bentuk kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi gangguan produksi pangan,” kata Taufik pada Lingkarkaltim, belum lama ini.
Ia menyebutkan, GPH kali ini akan didampingi dengan kegiatan monitoring intensif selama beberapa minggu ke depan untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian. Jika ditemukan titik serangan baru, maka tindakan lanjutan akan segera dilakukan.
“Kami tidak ingin bekerja reaktif, tetapi proaktif. Ketahanan pangan harus dibangun dari bawah, dimulai dari sawah-sawah petani kita. Maka kolaborasi antara pemerintah, penyuluh, dan petani adalah kuncinya,” sebutnya.
Kepala Teknis Lapangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Distanak Kukar Saiful menambahkan, kegiatan ini bersifat preventif dan edukatif. Menurutnya, jika tidak diantisipasi sejak dini, serangan hama bisa meluas dan menyebabkan kerugian signifikan bagi para petani.
“Kami melihat adanya gejala awal serangan hama di beberapa area sawah, terutama pada padi yang sedang dalam fase anakan,” tambah Saiful.
Selain GPH, Petani juga akan mendapatkan pelatihan langsung mengenai teknik pengendalian hama terpadu, termasuk penggunaan pestisida dan pemanfaatan musuh alam.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat tani, dalam menjaga ekosistem pertanian agar tetap sehat dan produktif.
Pihaknya juga mengimbau kepada petani di wilayah lain, untuk segera melapor jika ditemukan tanda-tanda serangan hama, agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat.
Dengan langkah-langkah yang terukur dan partisipatif ini, Distanak Kukar berharap produksi pangan di Kukar tetap stabil, aman, dan berkelanjutan, dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat sekaligus menyukseskan program ketahanan pangan nasional. (adv/*den)