KUKAR, LINGKARKALTIM : Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar mendorong pembentukan kelompok penangkaran benih padi.
Langkah ini diambil bagian dari strategi jangka panjang untuk mewujudkan kemandirian benih dan ketahanan pangan daerah.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Distanak Kukar Taufik menjelaskan, pembentukan kelompok penangkar benih padi ini menjadi prioritas dalam upaya membangun kemandirian petani dan memperkuat ketahanan pangan daerah.
“Ketersediaan benih unggul yang sesuai dengan kebutuhan lokal, adalah fondasi utama dari pertanian yang produktif dan berkelanjutan. Dengan membentuk kelompok penangkaran, kami ingin petani tidak hanya menjadi pengguna, tapi juga produsen benih,” jelas Taufik, Sabtu (24/5/2025)
Ia menambahkan, pembentukan kelompok penangkar benih ini bertujuan menyediakan benih unggul yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kondisi lahan dan iklim lokal.
ada sekitar 5 kelompok penangkaran benih padi yang tersebar di lima kecamatan yang ada di kukar, yaitu Kecamatan Muara Kaman, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, dan Samboja
Ia menjelaskan, kelompok yang dibentuk akan mendapatkan pelatihan teknis mulai dari proses seleksi benih, budidaya, hingga pengelolaan pascapanen.
Distanak juga akan memfasilitasi kerja sama dengan lembaga terkait seperti Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB), untuk memastikan mutu benih yang dihasilkan sesuai standar nasional.
“Selain pelatihan, kami juga memberikan dukungan sarana produksi seperti benih, pupuk, dan alat pertanian. Target kami adalah petani bisa mandiri, dalam penyediaan benih sekaligus menjadi produsen benih,” ucapnya.
Di samping itu, petani penangkar juga memiliki peluang tambahan pendapatan dari penjualan benih yang mereka hasilkan.
“Kami menargetkan agar setiap kecamatan di Kukar memiliki minimal satu kelompok penangkar aktif. Dengan begitu, distribusi benih menjadi lebih merata dan tidak terkendala oleh waktu tanam,” ujarnya.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas padi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi petani melalui penjualan benih kepada sesama petani, di wilayah Kukar maupun daerah lain. (adv/*den)