KUKAR, LINGKARKALTIM: Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong penguatan ketahanan pangan daerah. Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, menegaskan bahwa langkah ini penting agar masyarakat tidak terlalu bergantung pada pasokan pangan dari luar daerah.
Menurutnya, dengan potensi lahan produktif yang dimiliki, Kukar mampu mengamankan kebutuhan pangan masyarakat, khususnya komoditas utama seperti padi.
“Kami ingin memastikan ketersediaan pangan selalu terjaga, terutama dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang bisa mempengaruhi distribusi pangan,” ujarnya pada Rabu (3/9/2025).
Taufik menyampaikan, saat ini Kukar telah menetapkan lima kawasan pertanian strategis seluas 8.000 hektare sebagai pusat produksi pangan. Kawasan ini diharapkan menjadi tulang punggung dalam menjaga stok pangan lokal.
Selain itu, Distanak juga memperkuat peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendampingi petani secara intensif.
“Petani adalah garda terdepan, sementara PPL hadir sebagai penghubung pengetahuan dan teknologi agar produksi lebih maksimal,” tegasnya.
Upaya menjaga ketahanan pangan juga didukung dengan penyaluran bantuan langsung berupa bibit unggul dan pupuk. Bantuan ini menyasar seluruh petani, termasuk mereka yang berada di luar program nasional Optimalisasi Lahan (Oplah) seluas 2.392 hektare.
“Prinsip kami, seluruh petani harus merasakan dukungan yang sama agar produktivitas meningkat dan pangan lokal tetap aman,” jelas Taufik.
Dengan strategi terpadu ini, Distanak Kukar optimistis dapat menjaga stabilitas pangan daerah sekaligus berkontribusi pada pasokan pangan di tingkat provinsi maupun nasional. (IDN/ADV)