KUKAR, LINGKARKALTIM: Program pengembangan sapi berbasis koperasi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kukar, Aji Gazali Rahman, mengatakan koperasi peternakan memiliki sistem yang transparan, di mana keuntungan dari penjualan sapi maupun pupuk kandang dimasukkan ke dalam kas bersama.
“Jadi dari hasil usaha, koperasi itu membagi keuntungan dalam bentuk Sisa Hasil Usaha (SHU). Semua anggota mendapatkan bagian sesuai kontribusinya,” jelas Aji, Senin (1/9/2025).
Ia mencontohkan, salah satu koperasi yang menerima bantuan 100 ekor sapi berhasil meraup keuntungan hingga Rp100 juta hanya dalam satu tahun. Keuntungan itu tidak hanya dinikmati secara pribadi, tetapi dikelola bersama untuk keberlanjutan usaha.
Menurut Aji, sistem ini membuat peternak lebih bertanggung jawab dalam mengelola ternak, karena sebagian modal berasal dari urunan anggota. “Kalau semua hanya dibantu penuh pemerintah, kadang semangatnya kurang. Tapi kalau ada modal pribadi, otomatis mereka lebih serius,” ujarnya.
Selain menjual sapi, koperasi juga memperoleh pemasukan dari hasil sampingan berupa pupuk kandang. Pemasukan tambahan ini semakin memperkuat kas koperasi dan membuka peluang usaha lain.
Dengan adanya SHU, para peternak tidak hanya menikmati hasil sesaat, melainkan merasakan manfaat ekonomi berkelanjutan. “Inilah bentuk nyata ekonomi kerakyatan, di mana keuntungan bisa dirasakan bersama, bukan hanya segelintir orang,” tambah Aji.
Ia berharap model koperasi peternakan ini bisa menjadi contoh bagi kelompok lain di Kukar. Apalagi, pemerintah kini lebih berperan sebagai pendamping dan pembina, bukan lagi sebagai penyedia penuh bantuan.
“Pemerintah hanya garis putus-putus, tetap membina tapi tidak ikut campur terlalu dalam. Semua keputusan ada di koperasi, karena mereka yang jalankan,” tegasnya.
Ke depan, Distanak Kukar optimistis sistem ini mampu menciptakan kemandirian peternak sekaligus memperkuat ekonomi pedesaan berbasis koperasi. (IDN/ADV)