KUKAR, LINGKARKALTIM: Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Muhammad Taufik menegaskan, Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) memiliki peran penting sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat pembangunan pertanian daerah.
Menurutnya, KTNA bukan hanya wadah berhimpun bagi petani, tetapi juga jembatan komunikasi antara petani dan pemerintah. Melalui KTNA, berbagai kebutuhan dan persoalan di lapangan bisa tersampaikan dengan lebih cepat dan terstruktur.
“KTNA hadir sebagai mitra strategis. Mereka menjadi penghubung antara petani dengan pemerintah, baik dalam hal data, kebutuhan sarana produksi, maupun pendampingan usaha tani,” jelas Taufik.
Ia menambahkan, keberadaan KTNA di seluruh kecamatan Kukar memperlihatkan bahwa kelembagaan petani semakin solid. Dari total 20 kecamatan, hampir semuanya telah membentuk kepengurusan KTNA yang aktif.
Kelembagaan ini, kata Taufik, sangat membantu pemerintah dalam memperbaiki tata kelola data pertanian, termasuk data alsintan, kebutuhan pupuk, hingga pola tanam yang dijalankan petani.
“Dengan data yang akurat dari KTNA, intervensi program bisa lebih tepat sasaran. Petani juga bisa lebih cepat merasakan manfaat program pemerintah,” tambahnya.
Selain itu, KTNA juga dinilai mampu memperkuat solidaritas antarpetani. Melalui forum dan musyawarah yang rutin digelar, petani bisa saling bertukar pengalaman, menyampaikan aspirasi, hingga bersama-sama mencari solusi atas kendala di lapangan.
“Petani tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Dengan adanya KTNA, semua bisa bergerak bersama. Inilah yang membuat pertanian Kukar semakin berkembang,” ujar Taufik.
Lebih jauh, ia berharap KTNA di Kukar tidak hanya menjadi organisasi formal, tetapi juga motor penggerak bagi inovasi pertanian, khususnya dalam menghadapi tantangan iklim dan pasar yang terus berubah.
“Harapan kami, KTNA bisa menjadi wadah yang memperkuat daya saing petani, baik dari sisi produksi maupun kualitas hasil pertanian,” pungkasnya. (IDN/ADV)
