Lahan Pertanian Terendam Banjir, Distanak Kukar Akan Bantu Bibit Ke Petani

Lahan pertanian terendam banjir
banner 468x60

 

KUKAR, LINGKARKALTIM : Tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kerusakan cukup parah pada lahan-lahan pertanian, terutama sawah dan lokasi persemaian benih padi yang menjadi andalan para petani di musim tanam pertama tahun ini.

Dari hasil pantauan lapangan dan laporan yang dihimpun oleh Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, diketahui bahwa sejumlah lokasi pertanaman padi mengalami genangan air cukup tinggi, bahkan dalam durasi waktu yang cukup lama.

Plt. Kepala Bidang Tanaman Pangan Distanak Kukar Taufik mengatakan, keprihatinannya atas kondisi ini. Ia menyebutkan bahwa kerusakan tersebut cukup memengaruhi capaian target Luas Tambah Tanam (LTT) padi yang telah dirancang secara terstruktur untuk musim tanam tahun ini.

“Curah hujan yang sangat tinggi memicu genangan dan luapan air di beberapa areal pertanian, termasuk sawah-sawah petani. Beberapa titik persemaian benih hanyut terbawa arus, sementara yang lain gagal tumbuh karena tergenang air selama berhari-hari. Tentu ini berdampak pada jadwal tanam yang sudah ditetapkan dan pada realisasi luas tambah tanam,” jelas Taufik.

Namun, Distanak Kukar bersama para petani bergerak cepat. Upaya tanam ulang akan dilaksanakan di berbagai lokasi terdampak. Para petani dengan dukungan penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT), kembali menyiapkan lahan, mengganti benih, dan menyesuaikan kembali jadwal tanam.

“Kami terus mendorong dan memfasilitasi percepatan tanam ulang. Petani sangat responsif. untuk mengejar ketertinggalan. Kami juga memastikan ketersediaan sarana produksi, seperti benih cadangan dan pupuk, agar mereka tidak kesulitan,” ujar Taufik.

Ia menambahkan, Distanak Kukar juga telah membentuk tim lapangan yang bertugas untuk mendampingi secara teknis proses tanam ulang. Tim ini membantu mengevaluasi kondisi tanah pascabanjir, memberikan rekomendasi pemupukan yang sesuai, serta membantu menyusun kembali jadwal tanam agar tetap sesuai dengan kalender musim tanam nasional.

Selain langkah-langkah jangka pendek, Distanak Kukar juga mulai menyusun strategi jangka menengah dan panjang sebagai bagian dari adaptasi terhadap perubahan iklim yang semakin tidak menentu.

Ia menyebutkan, pentingnya perencanaan tata air yang lebih baik, sistem peringatan dini cuaca ekstrem, serta penyusunan zonasi risiko pertanian berbasis data.

“Kita harus bersiap terhadap pola cuaca ekstrem yang bisa datang kapan saja. Itu sebabnya ke depan, pendampingan kepada petani tidak hanya soal teknis budidaya, tapi juga pengelolaan risiko iklim dan kesiapsiagaan menghadapi bencana,” tegasnya.

Distanak Kukar juga membuka ruang koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah kecamatan dan desa, hingga instansi terkait, untuk mengintegrasikan pertanian dalam sistem mitigasi bencana daerah.

Dengan langkah cepat dan gotong royong antara pemerintah dan masyarakat tani, Taufik optimistis bahwa target LTT untuk musim tanam ini masih dapat dikejar,” tutupnya. (adv/*den)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *