KUKAR, LINGKARKALTIM : Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, tren kenaikan harga sapi mulai terasa di sejumlah daerah, termasuk di Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dari pantauan wartawan Lingkarkaltim di lapangan, harga sapi saat ini berkisar antara Rp19 juta hingga Rp30 juta per ekor, tergantung pada bobot dan jenis sapi. Harga tersebut naik sekitar 10–15% dibandingkan bulan April lalu.
Salah satu Peternakan hewan kurban Rahman telah mempersiapkan hewan kurban sejak April lalu, untuk menyambut musim kurban kali ini.
Ia mengatakan, sebanyak 30 ekor sapi telah siap dipasarkan dan sebagian besar sudah dipesan oleh konsumen dari berbagai wilayah di Kaltim. Adapun jenis hewan qurban yang dijual yaitu sapi jenis ras bali dengan bobot 150 Kg.
“Kami sudah mulai persiapan dari April. Pakan kami tingkatkan kualitasnya, ada tambahan vitamin dan pengecekan rutin dari dokter hewan. Alhamdulillah, sampai hari ini semua sapi dalam kondisi sehat dan layak kurban,” kata Rahman belum lama ini.
Ia menegaskan, hewan kurban yang dijual tersebut dipastikan aman dan layak untuk disembilih sesuai dengan syariat islam. Dalam hal ini, kesadaran masyarakat juga semakin tinggi terhadap pembelian hewan kurban.
“Kami juga bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, untuk pemeriksaan PMK dan pemberian surat keterangan sehat. Jadi konsumen bisa tenang dan yakin dengan hewan yang dibeli,” ucapnya.
Sementara itu Kepala bidang Peternakan Distanak Kukar Aji Gazali menyebutkan, stok sapi lokal dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha tahun ini. Pemerintah daerah juga telah mengeluarkan surat edaran, agar penjual dan pembeli hewan kurban memperhatikan aspek kesehatan dan syariat.
“Kami pastikan stok ketersediaan hewan kurban di Kukar mencukupi, untuk pemenuhan kebutuhan Idul Adha. Dan juga akan memastikan kesehatan hewan kurban,” sebut Aji Gazali (adv/*den)
