Pemkab Kukar Bakal Bangun Patung Bung Karno di Kota Juang Sangasanga

foto bersama rendi dan edi damansyah
banner 468x60

Pemkab Kukar berencana untuk membangun patung Bung Karno di Kota Juang Sangasanga.

KUKAR,Lingkarkaltim.Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin menaruh perhatian khusus terhadap kemajuan sektor pariwisata di Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Read More
banner 300x250

Hal tersebut diungkapkanya saat menghadiri Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga ke-77 pada Sabtu (27/1/2024). Ia menuturkan, banyak titik di Sangasanga yang bisa menjadi lokasi khusus untuk mengenang jasa pejuang.

Salah satunya ialah Museum Merah Putih. Museum ini menyimpan berbagai benda sejarah masa lalu, mulai dari foto pejuang Merah Putih Sangasanga hingga replika senjata dan benda-benda antik zaman dulu.

Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga berencana membangun patung proklamator Indonesia, Ir. Soekarno atau Bung Karno di Kota Juang. Patung tersebut diproyeksi akan menjadi patung terbesar di Kalimantan Timur.

“Patung pejuang proklamator akan berdiri di sini yang diproyeksi akan menjadi patung terbesar di Kalimantan Timur. Ini salah satu upaya kami untuk menarik wisatawan ke Sangasanga,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rendi Solihin pun berpesan, agar peristiwa Merah Putih Sangasanga ini bisa menjadi teladan dan semangat bagi para generasi bangsa.

Mengingat banyaknya pejuang yang gugur karena ingin mempertahankan keberadaan Sangasanga. Perlawanan rakyat Sangasanga 77 tahun silam ini membuktikan mereka tidak rela dijajah oleh negara Belanda.

“Ini harus menjadi semangat bagi generasi muda. Saat ini kita tidak perlu lagi berkorban nyawa, tapi kita perlu bangkitkan semangat untuk membangun Kukar. Berkolaborasi membangun, sehingga bisa membayar semua pengorbangan para pejuang,” jelasnya.

Sebagai informasi, Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga merupakan momen mengingat dan menghargai jasa pahlawan yang berjuang atas jajahan Belanda.

Peringatan ini berawal ketika tentara Belanda (NICA) pada tahun 1945 menguasai Sangasanga yang kaya akan sumber minyak.

Berdasarkan catatan yang dimiliki markas ranting LVRI Sangasanga, hal itu membuat rakyat Sangasanga bersikeras mengusir Belanda dengan melakukan perlawanan tiada henti. (*)

 

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *