KUKAR, LINGKARKALTIM: Desa Bukit Biru menjadi salah satu kawasan yang mendapatkan perhatian serius dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar). Hal itu terlihat saat Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, menghadiri agenda panen raya yang digelar di desa tersebut pada Jumat (12/9/2025).
Dalam kesempatan itu, Taufik mengungkapkan bahwa program bantuan sarana pertanian yang telah disalurkan pemerintah daerah mulai menunjukkan hasil nyata. Sejumlah alat, termasuk 22 unit traktor dan sarana pendukung lainnya, sudah dimanfaatkan oleh petani setempat dalam beberapa bulan terakhir.
“Program ini sudah berjalan tiga sampai empat bulan. Meskipun sempat ada keterlambatan, alhamdulillah sekarang hasilnya sudah terlihat. Produktivitas padi di Bukit Biru ikut meningkat seiring dengan pemanfaatan sarana ini,” jelasnya.
Menurut Taufik, rata-rata produktivitas padi di Kutai Kartanegara yang sebelumnya berada di angka 4,2 ton per hektare kini naik menjadi 4,5 ton per hektare. Bahkan dengan sistem lais, hasil panen di Bukit Biru bisa mencapai 5 ton per hektare.
“Ini sudah mendekati angka produksi nasional. Capaian tersebut patut kita syukuri bersama,” ujarnya.
Selain produktivitas, pembangunan infrastruktur pertanian juga menjadi prioritas di Bukit Biru. Salah satunya adalah pembangunan embung yang dilaksanakan bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU). “Pembangunan embung Bukit Biru masih dalam tahap monitoring, namun ke depan diharapkan mampu mendukung pengairan lahan petani,” terangnya.
Adapun untuk jalan usaha tani, Taufik menyebutkan bahwa Bukit Biru sudah mendapatkan perhatian sejak tahun 2023. “Jalan usaha tani di Bukit Biru sudah ditangani lebih dulu. Untuk tahun 2025, fokus pembangunan bergeser ke Kecamatan Rapak Lambur dengan target sekitar 30 kilometer,” tambahnya.
Distanak Kukar menilai capaian yang diraih petani Bukit Biru ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat. Dukungan sarana, infrastruktur, serta semangat petani telah menjadi kunci peningkatan produksi.
“Dalam dua tahun terakhir, rata-rata produktivitas kita terus mengalami peningkatan meskipun ada banyak tantangan. Hal ini membuktikan bahwa upaya yang dilakukan bersama petani membuahkan hasil,” ucap Taufik.
Ia berharap Bukit Biru dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kukar dalam memanfaatkan bantuan pertanian secara maksimal.
“Dengan kerja sama yang baik, Kukar bisa semakin berperan sebagai lumbung pangan daerah dan turut berkontribusi pada kemandirian pangan nasional,” pungkasnya. (WAN/ADV)