Distanak Kukar Dorong Optimalisasi UPJA untuk Perkuat Mekanisasi Pertanian

Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik
banner 468x60

KUKAR, LINGKARKALTIM: Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) mendorong optimalisasi peran Unit Pelayanan Jasa Alsin (UPJA) di tingkat petani. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat mekanisasi pertanian sekaligus mempermudah petani dalam mengakses teknologi modern, mulai dari traktor, pompa, hingga drone pertanian.

Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, mengatakan bahwa UPJA menjadi salah satu ujung tombak dalam modernisasi sektor pertanian.

Read More
banner 300x250

“UPJA ini hadir sebagai wadah bagi kelompok tani untuk berbagi layanan alat dan mesin pertanian (alsintan). Jadi tidak perlu semua petani punya sendiri, cukup dikelola secara kolektif,” ujarnya, Jumat (4/9/2025).

Menurutnya, konsep pengelolaan bersama ini dapat menekan biaya operasional petani. Selain itu, UPJA juga berfungsi sebagai pusat inovasi pertanian di desa.

“Dengan UPJA, drone bantuan dari Bank Indonesia maupun pemerintah bisa digunakan lintas kelompok tani. Jadi manfaatnya lebih luas,” tambah Taufik.

Sejauh ini, Distanak Kukar telah membentuk beberapa UPJA di kecamatan, salah satunya di UPJA yang berperan aktif melayani kebutuhan alsintan petani lintas desa.

“Drone di Bukit Biru dan Anggana misalnya, dikelola melalui UPJA agar lebih efektif digunakan,” jelasnya.

Selain pengendalian hama, teknologi drone yang dikelola UPJA juga bisa dimanfaatkan untuk penyemprotan pupuk cair. Hal ini dinilai sebagai lompatan besar dalam efisiensi tenaga kerja sekaligus mempercepat pekerjaan di lapangan.

Taufik menekankan pentingnya peran penyuluh pertanian untuk mendampingi pengelola UPJA. Dengan begitu, pemanfaatan alsintan bisa berjalan optimal dan tepat sasaran.

“Kalau hanya alatnya ada tapi tidak ada pendampingan, manfaatnya kurang maksimal. Penyuluh harus terus mengawal,” tegasnya.

Distanak Kukar juga mendorong UPJA agar bisa mandiri secara kelembagaan, sehingga tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah.

“Kita ingin UPJA bisa berkembang, misalnya dengan menyewakan alsintan ke petani dan hasilnya dipakai untuk perawatan maupun pengembangan unit,” ujarnya.

Selain itu, Distanak Kukar membuka ruang kolaborasi dengan lembaga keuangan maupun swasta untuk memperkuat permodalan UPJA. “Kita akan gandeng berbagai pihak agar UPJA lebih berdaya dan tidak hanya menjadi unit layanan, tapi juga motor ekonomi di tingkat desa,” jelas Taufik.

Ia berharap optimalisasi UPJA bisa meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan petani Kukar. “Kalau alsintan mudah diakses, pekerjaan cepat selesai, hasil pertanian meningkat. Pada akhirnya yang sejahtera adalah petani,” katanya.

Dengan penguatan UPJA, Taufik optimistis modernisasi pertanian di Kukar dapat terwujud lebih cepat.

“UPJA adalah kunci. Kalau unit ini berjalan baik, mekanisasi pertanian akan merata hingga ke desa-desa. Ini target kami untuk mempercepat swasembada pangan daerah,” pungkasnya. (IDN/ADV)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *