KUKAR, LINGKARKALTIM: Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong lahirnya petani milenial sebagai generasi penerus sektor pertanian. Namun, jumlah kelompok tani khusus petani milenial di daerah ini masih tergolong sedikit.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, mengatakan kelompok tani milenial baru terbentuk di beberapa wilayah, seperti Jonggon dan Samboja. “Masih terbatas, padahal peran mereka penting untuk keberlanjutan pertanian di Kukar,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).
Menurut Taufik, pembinaan petani milenial dilakukan melalui wadah kelompok tani, karena bantuan pemerintah biasanya disalurkan lewat lembaga tersebut. Program yang diberikan meliputi peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penerapan teknologi pertanian terbaru, hingga pendampingan dalam pemasaran hasil panen.
“Pendekatan kita adalah membekali mereka dengan kemampuan teknis dan akses teknologi, mulai dari pengolahan lahan, penanaman, panen, hingga pascapanen,” jelasnya.
Distanak Kukar menilai teknologi menjadi daya tarik utama bagi generasi muda untuk terjun ke pertanian. Penggunaan drone untuk pemupukan, mesin tanam mekanis, dan combine harvester menjadi contoh modernisasi yang terus diperluas.
Selain teknologi, Taufik menekankan pentingnya kemitraan dengan pihak swasta dan lembaga seperti Bulog untuk memastikan hasil panen terserap dengan harga yang layak. “Dengan dukungan pemasaran yang stabil, petani milenial akan lebih percaya diri mengembangkan usaha taninya,” katanya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah akan terus mendorong pembentukan kelompok tani milenial baru di berbagai kecamatan, agar regenerasi petani di Kukar berjalan optimal. “Ini investasi jangka panjang untuk ketahanan pangan daerah,” tutip Taufik.(IDN/ADV)