KUKAR, Lingkarkaltim : Kecamatan Muara Wis menjadi pillot project penanganan stunting oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Sementara penetapan itu karena wilayah tersebut dinilai rawan bahkan terindikasi stunting.
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang.
Stunting bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu hamil atau anak pada masa pertumbuhannya. Stunting ditandai dengan tinggi anak yang lebih pendek daripada standar usianya.
Stunting masih menjadi masalah yang harus segera ditangani dan dicegah, perlu diketahui bahwa anak yang tinggi badannya di bawah rata-rata belum tentu mengalami kekurangan gizi. Hal ini karena tinggi badan dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Jadi bila kedua orang tua berpostur tubuh pendek, anak juga bisa memiliki kondisi yang sama.
Camat Muara Wis Fadhli Annur menjelaskan, pemerintah Kecamatan bersama pemerintah daerah terus berupaya mencegah dan menekan kasus stunting di Muara Wis ini. Upaya itu dilakukan melalui program Pemeberian Makanan Tambahan (PMT).
“Di Muara Wis sebelum ada program ini, terdapat 143 anak yang terindikasi stunting. Namun hingga saat ini telah alami penurunan status,” jelas Fadhli Annur pada Lingkarkaltim, Kamis (21/11/2024)
PMT ini merupakan program dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar. Melalui program itu diyakini dapat menekan angka stunting di Kukar, termasuk Kecamatan Muara Wis ini. Program PMT itu dengan memberikan makanan yang bergizi kepada target sasaran.
“Dalam merealisasikan program ini tak bisa dikerjakan sendiri, pastinya diperlukan kolaborasi yang baik dengan sejumlah pihak termasuk Tim Penggerak PKK,” katanya.
Ia juga mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah berupaya melakukan pencegahan bahkan menekan angka stunting di Kukar. Hal itu telah membuktikan bahwa peran pemerintah daerah terhadap sektor kesehatan masyarakat Kukar sangat serius.
“Terima kasih kepada seluruh pihak, tanpa kolaborasi yang baik tak bisa membuahkan hasil yang maksimal,” ungkapnya. (adv/kik)
