KUKAR, LINGKARKALTIM: Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional menargetkan Indonesia mampu mencapai swasembada pangan pada tahun 2045 mendatang. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Muhammad Taufik, menegaskan komitmen daerah untuk mendukung penuh visi besar tersebut melalui berbagai langkah strategis di sektor pertanian.
Menurut Taufik, keberhasilan mewujudkan swasembada pangan tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah pusat, melainkan memerlukan kerja bersama dari seluruh daerah, termasuk kabupaten dan kota.
“Nasional ya, tugas kita bersama untuk mendukung itu. Kita harus melakukan upaya-upaya sesuai dengan tugas kewenangan masing-masing,” ujarnya pada Sabtu (20/9/2025).
Ia menjelaskan, salah satu strategi penting di Kukar adalah terus mendorong peran Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), kelompok tani, dan penyuluh pertanian. Dengan penguatan kelembagaan ini, diharapkan petani lebih mudah mendapatkan pendampingan, akses teknologi, hingga informasi terbaru terkait praktik pertanian modern.
Namun, Taufik menekankan bahwa peran penyuluh pertanian harus menjadi perhatian utama. Pasalnya, penyuluh merupakan garda terdepan dalam mendampingi petani secara langsung di lapangan.
“Kita dorong terus Gapoktan, kelompok tani, dan penyuluh. Tapi juga harus diimbangi dengan kekuatan penyuluh yang cukup,” jelasnya.
Ia menambahkan, pada tahun depan pihaknya berharap ada penambahan jumlah penyuluh pertanian dari pemerintah pusat. Dengan begitu, tenaga pendampingan bagi petani di lapangan akan semakin kuat dan menyeluruh.
“Penyuluh tahun depan akan ke pusat, dan mudah-mudahan bisa menambah amunisi penyuluh untuk mendampingi petani-petani di lapangan,” tambahnya.
Selain memperkuat SDM penyuluh, Distanak Kukar juga berkomitmen mengembangkan program-program yang berorientasi pada peningkatan produktivitas. Mulai dari pemanfaatan pupuk organik, penggunaan benih unggul, hingga penerapan teknologi pertanian yang ramah lingkungan akan terus digalakkan agar hasil pertanian semakin maksimal.
Menurut Taufik, Kukar memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Sebagai daerah dengan lahan pertanian luas dan dukungan kuat dari pemerintah daerah, Kukar bisa menjadi salah satu lumbung pangan yang mampu menopang kebutuhan regional maupun nasional.
Ia menilai, jika seluruh daerah berkomitmen melakukan hal serupa, maka target Indonesia menjadi negara swasembada pangan pada 2045 bukan hal yang mustahil.
“Kuncinya adalah kerja sama lintas sektor, penguatan kelembagaan petani, serta dukungan penuh untuk para penyuluh di lapangan,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, Distanak Kukar optimis dapat ikut berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita besar bangsa. Swasembada pangan 2045 diharapkan tidak hanya sekadar target, tetapi juga menjadi warisan nyata bagi generasi mendatang agar Indonesia semakin kuat dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. (WAN/ADV)