KUKAR, LINGKARKALTIM: Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) memperkuat sinergi dalam upaya memperbaiki dan mengoptimalkan jaringan irigasi pertanian di sejumlah wilayah. Langkah ini menjadi bagian dari strategi Pemkab Kukar dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, mengatakan bahwa ketersediaan air menjadi faktor utama penentu keberhasilan pertanian. Oleh sebab itu, pihaknya menggandeng Dinas PUPR untuk melakukan perbaikan irigasi di area pertanian yang selama ini kerap mengalami kendala distribusi air, terutama di kawasan wilayah tengah dan pesisir.
“Kami melihat banyak potensi lahan yang belum tergarap maksimal karena terkendala irigasi. Dengan dukungan PUPR, jaringan air bisa dibenahi agar petani tidak kesulitan saat musim tanam,” ujar Taufik, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, perbaikan infrastruktur irigasi menjadi investasi jangka panjang yang akan berpengaruh langsung terhadap peningkatan produktivitas pertanian. Selain memperbaiki jaringan lama, Distanak juga mengusulkan pembangunan embung dan saluran tersier baru di beberapa kecamatan.
“Program ini tidak hanya soal memperbaiki saluran air, tetapi juga memastikan kontinuitas produksi tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai tetap terjaga sepanjang tahun,” tambahnya.
Sementara itu, peran Dinas PUPR Kukar berfokus pada peningkatan efisiensi pengairan dan pengendalian banjir yang kerap mengganggu pola tanam petani di daerah rawan genangan. Beberapa titik prioritas yang tengah dibenahi antara lain di Kecamatan Sebulu, Tenggarong Seberang, dan Anggana.
“Kami terus berkoordinasi dengan Distanak agar perencanaan pembangunan infrastruktur pertanian berjalan terarah. Setiap pembangunan jaringan irigasi harus sesuai dengan kebutuhan lapangan,” ungkap salah satu pejabat teknis PUPR Kukar.
Selain infrastruktur, Distanak juga memperkuat pendampingan melalui penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk membantu petani menyesuaikan pola tanam dengan kondisi irigasi dan cuaca. Pendekatan ini diharapkan mampu menekan risiko gagal panen akibat perubahan iklim.
“Perbaikan irigasi harus diiringi manajemen tanam yang baik. Kami dorong petani menyesuaikan pola tanam agar air dapat dimanfaatkan secara efisien,” jelas Taufik.
Sinergi kedua instansi ini juga menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Kukar untuk mendukung program Kaltim Mandiri Pangan dan Indonesia Emas 2045, di mana sektor pertanian menjadi salah satu penopang utama ekonomi daerah.
“Kalau irigasi berfungsi baik, produktivitas naik, dan kesejahteraan petani ikut meningkat. Itu tujuan utama kami,” tegasnya.
Distanak Kukar menargetkan perbaikan dan pembangunan jaringan irigasi pertanian rampung secara bertahap mulai 2025 hingga 2027. Harapannya, Kukar mampu memperkuat posisi sebagai lumbung pangan Kalimantan Timur sekaligus daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). (WAN/ADV)










