Disdikbud Kukar Dorong Suksesnya Program Wajib Belajar 13 Tahun, Libatkan Semua Pemangku Kepentingan

Kegiatan di Paud Teratai Loa Kulu
Kegiatan di Paud Teratai Loa Kulu
banner 468x60

KUKAR, LINGKARKALTIM: Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terus memperkuat pelaksanaan program wajib belajar 13 tahun yang menekankan pentingnya pendidikan sejak usia dini.

Program ini tidak hanya mencakup pendidikan dasar dan menengah, tetapi juga memasukkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai bagian dari jenjang wajib belajar nasional.

Read More
banner 300x250

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, menjelaskan bahwa program ini membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, mulai dari guru, kepala sekolah, pengelola PAUD, hingga kepala desa dan kelurahan.

“Kita berharap seluruh warga bisa punya andil dalam menyukseskan program wajib belajar 13 tahun ini, terutama mengajak anak usia PAUD agar bersekolah,” ujarnya pada Senin (20/10/2025).

Menurutnya, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan mulai terlihat dari lonjakan jumlah peserta didik jalur non-formal. Tahun ini, jumlah warga belajar hampir mencapai 9.000 orang, meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yang berkisar 3.500 hingga 4.000 peserta.

Meski demikian, Pujianto mengakui masih banyak tantangan yang harus diselesaikan.

“Dengan peningkatan itu, ternyata masih banyak juga warga usia sekolah yang belum terjangkau. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” katanya.

Ia menambahkan, Disdikbud Kukar secara berkelanjutan melakukan sosialisasi dan kolaborasi lintas sektor untuk memperluas jangkauan program, termasuk dengan melibatkan perangkat desa agar turut mendorong masyarakat menyekolahkan anak-anak hingga jenjang SMA.

Selain pendidikan formal, program wajib belajar 13 tahun juga terintegrasi dengan aspek kesehatan dan gizi anak.

“Di PAUD, ada muatan tentang deteksi tumbuh kembang anak, gizi, dan pola pengasuhan. Karena pendidikan anak usia dini tidak bisa lepas dari aspek kesehatan,” jelas Pujianto.

Ia menegaskan, Disdikbud Kukar berkomitmen untuk terus mengupayakan agar tidak ada lagi anak usia sekolah yang tertinggal dari akses pendidikan.

“Kami tidak akan berhenti melakukan sosialisasi di berbagai jalur. Yang penting, warga kita bisa menyelesaikan pendidikan sampai jenjang SMA,” tutupnya. (WAN/ADV)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *