KUKAR, LINGKARKALTIM: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mulai menyiapkan langkah pengelolaan pabrik pengolahan rumput laut di Kecamatan Muara Badak melalui kerja sama dengan pihak ketiga atau badan usaha.
Hal ini dilakukan agar operasional pabrik dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah mengatakan, saat ini tengah memfinalisasi sejumlah opsi model pengelolaan yang memungkinkan keterlibatan pihak ketiga.
Menurutnya, pola kerja sama tersebut diperlukan agar pabrik dapat dikelola secara profesional dan berkelanjutan.
“Pembangunan pabrik rumput laut di Muara Badak sudah hampir rampung. Selanjutnya, kita fokus pada rencana pengelolaan pasca-selesai pembangunan. Untuk itu, kami membuka peluang bagi pihak ketiga atau badan usaha yang berminat mengelola pabrik ini,” kata Sayid Fathullah, Rabu (29/10/2025).
Ia menambahkan, pemerintah daerah melalui Disperindag Kukar tidak menutup kemungkinan untuk menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, atau investor swasta yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam bidang industri pengolahan hasil laut.
Saat ini, sudah ada beberapa pihak yang menyatakan minat untuk berinvestasi dalam pengelolaan pabrik tersebut.
“Sudah ada pihak yang menyampaikan minat awal untuk mengelola pabrik. Namun, kami masih melakukan kajian terhadap model kerja samanya, agar pengelolaan ini tetap memberikan manfaat bagi daerah dan masyarakat lokal,” jelasnya.
Menurutnya, skema kerja sama dengan pihak ketiga akan mempercepat operasional pabrik sekaligus memastikan pabrik mampu berproduksi secara efisien dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Dengan manajemen profesional, pabrik diharapkan dapat menghasilkan produk turunan rumput laut yang berkualitas dan bernilai jual tinggi.
Selain itu, keterlibatan badan usaha juga akan membuka peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar Muara Badak.
Ia berharap, kehadiran pabrik ini dapat menjadi penggerak utama dalam hilirisasi sektor kelautan dan perikanan, serta meningkatkan pendapatan petani rumput laut di kawasan pesisir.
“Kami ingin pabrik ini tidak hanya berdiri, tapi juga betul-betul beroperasi secara efektif dan memberikan nilai tambah. Pengelolaan oleh pihak ketiga akan memperkuat aspek bisnisnya, sementara pemerintah tetap berperan dalam pengawasan dan pembinaan,” ungkapnya.
“Kami ingin pengelola yang tidak hanya mencari keuntungan, tapi juga punya visi membangun ekonomi daerah,” tutupnya. (Adv/Kik)
