Disdikbud Kukar Gelar Bimtek IKM 2025, Tekankan Pemanfaatan AI di Dunia Pendidikan

BIMTEK Implementasi Kurikulum Merdeka 2025
BIMTEK Implementasi Kurikulum Merdeka 2025
banner 468x60

KUKAR, LINGKARKALTIM: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 28–30 September 2025, di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda, dengan menghadirkan peserta dari lembaga pendidikan formal maupun non-formal.

Plt. Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkuat pemahaman para pendidik mengenai penerapan Kurikulum Merdeka. Tidak hanya pada sektor pendidikan formal, namun juga bagi tenaga pendidik non-formal seperti tutor dan fasilitator kesetaraan.

Read More
banner 300x250

“Kurikulum Merdeka ini sebenarnya untuk penguatan kurikulum, khususnya bagi teman-teman di pendidikan non-formal. Setiap tahun kita selalu lakukan refresh terkait penguatan kurikulum, agar guru dan tutor tetap update dengan perkembangan informasi maupun model pembelajaran terbaru,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).

Ia menekankan bahwa kurikulum adalah sesuatu yang dinamis dan terus berkembang mengikuti kebutuhan zaman. Karena itu, penguatan pemahaman serta penyegaran materi menjadi langkah penting agar tenaga pendidik tidak tertinggal dengan perubahan yang terjadi di dunia pendidikan.

“Bagaimanapun, setiap tahun pasti ada update. Baik di sekolah formal maupun non-formal, guru harus selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman,” tambah Pujianto.

Salah satu poin utama yang dibahas dalam Bimtek IKM 2025 ini adalah pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan. Menurut Pujianto, pemanfaatan AI menjadi hal penting untuk mendorong inovasi pembelajaran sekaligus menyiapkan siswa menghadapi tantangan era digital.

“Yang paling utama kemarin adalah bagaimana pemanfaatan AI di dalam pembelajaran. Ini kita kaitkan dengan Kurikulum Merdeka agar pendidik bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar,” jelasnya.

Pujianto menambahkan, penerapan AI di dunia pendidikan tidak hanya bermanfaat bagi sekolah formal, tetapi juga bisa diaplikasikan di lembaga pendidikan non-formal. Misalnya dalam membantu tutor kesetaraan menyusun materi pembelajaran yang lebih kreatif, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Peserta Bimtek terdiri dari para guru, tutor, hingga pengelola lembaga pendidikan non-formal dari berbagai kecamatan di Kukar. Mereka diharapkan dapat mengimbaskan hasil pelatihan ini kepada rekan sejawat di komunitas belajar masing-masing, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas.

“Harapannya setelah pelatihan, para peserta bisa menerapkan ilmu yang diperoleh, lalu menularkannya kepada rekan-rekan lain. Dengan begitu, penerapan Kurikulum Merdeka di Kukar bisa lebih merata dan berdampak nyata,” pungkasnya. (WAN/ADV)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *